Tutup MPLS Santri Ponpes Din Asy'ari Daki Bukit Pepadak Aikpait.

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

PERISTIWA

Tutup MPLS Santri Ponpes Din Asy'ari Daki Bukit Pepadak Aikpait.

Lensa Nussa
Kamis, 23 Juli 2020
LOMBOK TIMUR - Sebagai rangkaian acara puncak pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2020 Pondok Pesantren din Asyari Desa Perigi Kecamatan Suela Lombok Timur lakukan ekspedisi pendakian kesalah satu destinasi wisata alam Bukit Pepadak Aikpait didesa setempat. Hal itu dilakukan guna untuk memperkenalkan obyek wisata alam tersebut yang tengah ramai dikunjungi para pendaki dari berbagai wilayah.

Ketua Panitia MPLS Ponpes Din Asy'ari Desa Perigi Kecamatan Suela Rovit Azhari menyatakan, pendakian yang dilalui, dimulai dari pos satu sampai pos tiga dengan rintangan tanjakan penyesalan, kedinginan  dihutan tropis dan Padang Savana bukit Pepadak Aikpait, sehingga dalam melakukan perjalanan di mulai dengan menyusuri jalan setapak dengan membawa tongkat seadanya, sebab tempat tersebut memiliki  medan yang lengkap dan super melelahkan. 
"Untuk mencapai puncak kita harus lewati hutan, tanjakan yang diapit lembah disebelah kiri kanan dengan kondisi cuaca yang dingin,"sebutnya Senin (20/7).

Bahkan karena begitu beratnya medan untuk mencapai puncak oleh para pendaki sering dijuluki tanjakan penyesalan. Itu karena para pendaki yang hendak kembali kelokasi awal sudah tidak memungkinkan. Diposisi itulah ujian para pendaki sebab untuk melanjutkannya pun telah banyak menguras tenaga. Namun saat sampai pada pos III di atas punggung Gunung rasa capek dan lelah para pendaki akan hilang seketika dengan suguhan view alam yang di kelilingi awan yang imajinasi para pengunjung akan terasa seperti berada di negeri atas awan.
Pasalnya keindahan yang didapat begitu menakjubkan.

"untuk mencapai pos III Butuh kehati-hatian saat melewati tanjakan. Terlebih Jalurnya baru sebulan di buka,"sebut Rovit

Sementara itu, Pengasuh Pondok pesantren Din Asy'ari Asri Mardianto MP.d mengatakan, bukit yang didaki itu merupakan salah satu destinasi wisata alam yang baru tapi dianggap paling tinggi diantara yang lainnya dengan tawaran keindahan padang savana yang luas, sehingga perjalanannya bagi santinya Ia buat sebagai tadabbur Alam untuk praktik Langsung bagi santri yang hendak menghadapi dunia pondok nantinya.

"Para santri ini dilatih mendaki bukit yang ketingian -+ 2680 mdpl, tanpa menggunakan alat namun tetap didampingi panitia dan pengelola, sejak tanggal 17-18 Juli 2020 kemarin,"Sebutnya.

Rangkaian ekspedisi tersebut di akhiri dengan upacara penutup dan doa yang di lakukan pagi hari nya di tengah tengah padang savana yang terhampar membentang seluas mata memandang, Sehingga para rombongan tersebut tidak ingin melewatkan momen langka yang tidak terulang lagi dengan mengabadikannya dalam bentuk fhoto.