Air Terjun Tibu Elen Masih Alami Dikunjungi

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

PERISTIWA

Air Terjun Tibu Elen Masih Alami Dikunjungi

Lensa Nussa
Jumat, 05 Juni 2020

LOMBOK TIMUR - Keberadaan Air Terjun Tibu Elen yang berlokasi di Dusun traer-aer Desa Perian kecamatan Montong Gading yang masuk dalam kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sangat indah untuk dikunjungi. 
Sayangnya keindahan dan keeksotisan tempat tersebut ternyata belum berpengaruh signifikan terhadap pendapatan ekonomi masyarakat sekitar. 
Tempatnya yang jauh dari keramaian dan kebisingan kota, tidak salah dijadikan masyarakat sebagai primadona untuk berlibur bersama sahabat dan keluarga.
Cuaca sejuk dingin dan Airnya yang jernih semakin menambah kenikmatan para pengunjung berduyunan ke lokasi tersebut.

Kepala Desa Perian Abdul Muhit saat dikonfirmasi menyebutkan, sebagai salah satu obyek wisata Alam sebenarnya tempat itu sangat bagus untuk dikunjungi wisatawan. Namun karena sejauh ini masih menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) membuat pihkanya tidak bisa berbuat banyak dalam melakukan pengelolaan. Ia mengaku selama ini memang tengah diberikan ruang oleh pemiliknya untuk dikelola agar berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Tetapi pihkanya masih belum maksimal dalam memeberikan wewenang kepada masyarakat yang hendak mengelolanya. Sebab bentuk komunikasinya dengan pemilik dalam hal ini TNGR. sampai sejauh ini hanya sebatas lisan dan belum ada dalam bentuk kesepakatan tertulis. menilik potensi yang ada didesanya, kedepan pihaknya berencana akan berupaya mengelola secara lebih profesional agar berdampak terhadap ekonomi masyarakatnya yang hendak memanfaatkan jalur tersebut.
Sehingga dari hasilnya kedepan akan ada nilai yang tertuang berupa retribusi yang bisa masuk menjadi Pendapatan Desa maupun kabupaten. 

"Ini ikhtiar kita, semoga bisa terealisasi,"sebutnya.

Melihat kondisinya beberapa tahun terakhir tentang keberadaan wisata tersebut yang masih banyak belum diketahui membuat pihaknya berupaya bersama kelompok pemuda untuk mensosialisasikan tempat tersebut, baik melalui media sosial maupun lainnya.

"Kami belum tahu akan dikelola seperti apa. Sebab masih membutuhkan proses panjang,"sebutnya.

Ia menegaskan, bahwa kalau tempat tersebut akan menuai kontraversi di tataran masyarakat. Maka lebih baik potensi itu tidak dikelolanya karena secara tertulis pihkanya belum ada kesepakatan dengan yang memiliki kewenangan. Sehingga akses jalan setapak menuju kelokasi itupun pihaknya belum berani menganggarkan.

"Kami harus koordinasikan dulu dengan TNGR,"sebutnya.

Ia mengaku sejauh ini pihaknya masih belum maksimal dalam menata jalan maupun tempat itu sebab masih banyak yang lain dan menjadi prioritas yang membutuhkan anggaran Dana Desa.

"Memang ini menjadi PR Desa. Karena berkaitan dengan instansi lain yang lebih berwenang. Dan kami tidak berani sembarangan,"akunya.

Salah seorang Pemuda menyebutkan, sebenarnya dari sisi ekonomis keberadaan air terjun tersebut memiliki peranan positif bagi keberlangsungan dimasyarakat sekitar.

"Air terjun ini sudah lama cuman baru sekarang diketahui masyarakat luas,"sebutnya.

Sehingga  launching-nya baru sekitar beberapa bulan yang lalu.

Pemuda meminta agar tempat tersebut di kelola dengan baik agar menjadi penambahan penghasilan bagi pemuda untuk meminimalisir pengangguran. Namun Saat ini pihaknya masih terkendala dengan kondisi anggaran yang masih terbatas dalam mengembangkannya.

"kondisi pengunjung masih tidak menentu kadang-kadang ada bahkan sepi sama sekali,"sebutnya.

Kedepan Ia berharap agar pengelolaannya disamakan dengan destinasi wisata yang lain dan masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sebab pihkanya menginginkan lebih potensi yang ada ditempatnya.

"Saat ini kami masih terkendala dengan hak milik dari TNGR dan membuat kita harus lebih bersabar,"sebutnya.

Sementara itu salah seorang Pengunjung Sukriadi menyebutkan, keindahan Air terjun tersebut masih sangat terjaga dan alami sebab belum banyak pengunjung yang berlibur ketempat itu. Sehingga pemanfaatan oleh pemerintah maupun warga setempat sangat baik untuk menunjang pendapat desa dan pemuda. Jalurnya yang mudah dijangkau pun akan membuatnya menjadi primadona bagi setiap pengunjung.

"Akses menuju kesana aman dan mudah dilalui,"tutupnya. (*)