Lombok Timur karangtarunanews - Upaya pendistribusian Paket Bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang yang berasal dari program Pemerintah Nusa Tenggara Barat sejauh ini masih belum selesai didistribusikan. Dari 21 kecamatan yang ada baru sekitar 18 kecamatan yang sudah dilakukan pendistribusian sehingga membuat penyedia barang berjanji untuk menyelesaikannya hari ini juga.
"Tinggal tiga kecamatan yang belum didistribusikan, yakni suela, Sembalun dan Sambalia,"sebut Pimpinan cabang Badan urusan logistik (Bulog) Harisun Kamis (30/4).
Lebih jauh Dikatakan Harisun, bahwa pihaknya tetap memberikan himbuan kepada pemerintah Desa dan masyarakat untuk tetap memberikan informasi apabila ada ditemukan barang yang didistribusikan mengalami kerusakan atau Busuk. Agar pihaknya langsung mengganti barang yang rusak tersebut. Sebab sejak awal Ia telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Sehingga salah satu upaya dalam menjalankan komitmen tersebut sebelum dilakukan pengantaran kemasing-masing kecamatan terlebih dahulu pihaknya melakukan penyortiran di gudang Bulog setempat. Hal demikian bertujuan untuk mengetahui keberadaan barang yang termasuk pecah dan yang terkategori rusak.
"Apabila ada telur ditemukan rusak. Itu luput dari sortiran kami makanya kami memberikan garansi, tapi kami harus diberitahu untuk selanjutnya diganti,"sebutnya.
Adapun bentuk garansi yang akan diberikan oleh pihak penyedia barang dalam hal ini Bulog akan memberikan ganti terhadap barang yang rusak. Sehingga pemantauan saat distribusi tetap dilakukan dan langsung turun kelokasi. Itu dilakukannya untuk melihat dan penyortiran setiap jenis kerusakan yang akan diterima oleh pemerintah desa sambil meminta pemdes untuk memberikan informasi kerusakan.
"Silakan kasih tahu kami apabila ada kerusakan, kita yang akan ganti ke sana. Tidak usah mereka datang ke kantor, kami sendiri yang akan kesana tapi harus jelas data Yang dilaporkan,"sebutnya.
Ia Berharap diwaktu pendistribusian berikutnya supaya telur diganti dengan gula. karena memiliki tingkat resiko yang lebih kecil daripada telur. Akan tetapi itu kebijkan pemerintah provinsi dan tergantung dari Pemprov. "kita hanya pelaksana, dan hanya bisa memberikan saran,"sebutnya.
Menanggapi hal demikian Kepala Desa Danger kecamatan Masbagik Lombok Timur Kaspul Hadi menyebutkan, apa yang disampaikan oleh penyedia barang adalah solusi untuk dilakukan penukaran apabila ditemukan kerusakan.
"alhamdulillah barang yang ditemukan rusak khususnya telur bisa bisa ditukar,"sebutnya.
Ia hanya menyayangkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang bisa dikatakan bagaimana uang negara tersebut tidak dibuat sia-sia dengan keberadaan barang yang rusak tersebut. Sehingga Ia menawarkan untuk bulan berikutnya agar diusahakan tidak memakai telur tapi bisa pakai gula atau yang lainnya.
"Kalau pakai telur ini kan sangat rentan dengan kerusakan atau kebusukan,"sebutnya. (*)