Lombok Timur karangtarunanews - Masyarakat Lombok Timur yang tengah berprofesi sebagai ojek konpensional, sopir angkot, Sopir Dam truck, pick up dan lainnya mendapatkan bantuan dalam bentuk Uang Tunai dari Kepolisian Republik Indonesia. Adapun pendataan dalam program tersebut dilakukan oleh babinkamtibmas yang ada di masing-masing desa.
"Program ini bernama keselamatan lalu lintas Tahun 2020,"sebut KBO Satlantas Polres Lombok Timur IPDA Putri Risma Permatasari S.TrR Selasa (5/5).
Ia menjelaskan dibulan pertama pihaknya melaksanakan pemanggilan terhadap nama-nama yang telah terdaftar untuk dibuatkan buku tabungan.
"Saat ini pembuatan Buku Tabungan baru sampai Gelombang Kedepalan. Dan kita akan membagikannya dari urutan Gelombang pertama sampai gelombang seterusnya,"sebutnya.
Dalam proses pendistribusian pihaknya telah membaginya kesemua Polsek yang ada di seluruh Lombok Timur sebab kuota yang didapatkan hanya 2.800-an. itupun telah dilakukan penyortiran dari pusat untuk kedaerah-daerah sehingga pusat hanya mengirimkan dana sesuai dengan kuota yang didapatkan sesuai penerimanya.
"Mereka hanya menyiapkan persyaratan administrasinya seperti KTP, SIM yang masih aktif dan kartu keluarga,"sebutnya.
Adapun Untuk dikecamatan Sikur yang akan mendapatkannya sebanyak 90-an yang dinyatakan telah lulus verifikasi. Dan pendistribusiannya akan diberikan dalam bentuk uang Tunai melalui rekening tabungan BRInya.
"awalnya akan diberikan dalam bentuk sembako akan tetapi keputusan finalnya akan diberikan dalam bentuk uang tunai.
Sebulan mereka dapatkan 600 ribu dan akan didapat selama 3 bulan, jadi totalnya 1.8 juta,"sebutnya.
Sifat bantuan yang akan didapat seolah-olah sama dengan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa pihaknya mengakui tidak tahu menahu tentang kebijakan yang dilakukan oleh lembaga lain atau instansi lain Namun pihaknya tengah fokus menjalankan apa yang menjadi instruktursi.
"Kalau ada yang dapat dari BST maupun BLT atau yang lainnya itu di luar dari kuasa Kami. Karena kami tidak bekerjasama dengan instansi lain selain bank yang mengeluarkan buku tabungan sehingga kita tidak ada sangkut-pautnya dengan instansi lain,"tegasnya.
Lebih jauh dikatakan Putri, Kalaupun misalkan sopir tersebut menerima bantuan pihak mereka tidak permasalahkan yang penting tepat sasaran. Dan sasaran penerimanya adalah ojek dan sopir sebab mereka adalah mitra lalu lintas. Dan pihaknya juga mendukung supaya kedepannya mereka tetap sejahtera mengingat Covid-19 sangat mempengaruhi tingkat pendapatan ekonomi.
"Pemerintah menghimbau untuk stay at home, Secara tidak langsung kita telah membuat mereka kekurangan pendapatan,"sebutnya.
Ia berharap semoga apa yang diberikan dapat bermanfaat bagi mereka karena dana yang mereka terima itu akan diperuntukkan untuk membeli sembako. Sebab wabah yang terjadi tidak bisa ditafsirkan sampai kapan akan selesai. Dan pihaknya juga tetap meminta agar para ojek dan sopir tersebut agar selalu tertib berlalu lintas dan mempraktekkan apa yang sudah kami jelaskan pada saat sosialisasi.
'Kedepan semoga mereka mendukung kegiatan-kegiatan kepolisian untuk sama-sama ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakatnya di wilayahnya masing-masing,"sebutnya.
Sementara itu Muhlis Alawi perwakilan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Selong menyebutkan, bahwa adanya program keselamatan berlalulintas tersebut membuat pihaknya hanya menyiapkan aplikasi dan buku tabungan buat para penerima.
"Oleh pimpinan, Saya diutus membukakan aplikasi dan buku rekening. kalau data dari sudah ada dari polsek setempat,"singkatnya. (*)