Lombok Timur - Destinasi Wisata Kolam renang yang ada di Desa Kotaraja kecamatan Sikur Lombok Timur diharapkan berdampak pada Perekonomian Masyarakat.
Pembangunannya sendiri diawali dari angan- angan untuk membuat sebuah destinasi wisata yang bisa dimafaatkan masyarakat
umum.
Pemilik Wisata Kolam Renang Odang Desa Kotaraja Lalu Munawar menceritakan, Sebelum Ia membangunnya memang pernah dirinya pernah berangan-angan untuk memiliki sebuah destinasi wisata kolam renang. Namun pada saat itu Ia belum memiliki lokasi untuk membangun. Seiring berjalannya waktu akhirnya angan-angan tersebut berubah kenyataan.
Adanya informasi tanah yang mau dijual oleh keluarganya sendiri. Kemudian mendatangi si penjual untuk menawari pembelian tanah sawah yang Luasnya sekitar 75 are. "Waktu saya beli sawah ini, belum terlintas dalam pikiran untuk membuat kolam renang, tapi Saya memulainya dengan membuat kolam ikan karena tempat ini banyak mengandung Air dan pasir,"sebutnya.
Lanjut dijelaskan Munawar, tanah yang saat itu dibelinya masih terlihat seperti bebukitan dan belum datar seperti saat sekarang ini. sehingga untuk mendatarkannya Ia bekerjasama dengan beberapa orang untuk mengambil pasir menggunakan Truck dengan perjanjian jual beli.
"Setelah tiga bulan pasir di ambil, saya dibayar dan mendapatkan bayaran sejumlah 27.5 juta,"jelasnya.
Dari hasil galian pasir itu, barulah kelihatan air yang mengalir seperti Air parit yang deras. melihat peluang Itu kemudian Ia, berkomunikasi lagi dengan pihak yang mengambil material sebelumnya.
"Saya suruh mengambil Pasir sembari membuatkan kolam penampungan air,"jelasnya.
Potensi air yang begitu besar membuat nya berfikir untuk membangun sebuah Destinasi Wisata yakni destinasi kolam renang. Mengenai biaya yang sudah dikeluarkan dalam pembuatan kolam renang Munawar, mengaku tidak pernah mencatatnya dalam bentuk buku sebab prinsipnya kala itu, ada uang baru dikerjakan sedikit demi sedikit.
"bikin kolam pertama kedua dan ketiga,"katanya.
Dalam mensukseskan pembuatan wisata kolam renang itu, ada usaha pendukung yang dimilikinya dan sudah dijalankannya beberapa tahun yakni TV kabel dengan jumlah pelanggan 13.000 orang. "Dari hasil itu dicicil pembangunan kolam,"jelasnya.
Adanya Potensi mata air di tempatnya sendiri, yang tidak menggangu masyarakat sekitar akhirnya Ia, berani menjual tiket masuk yang sangat terbilang murah dari kolam lainnya. "saya tidak membeli air, masih bisa setiap hari itu tertutupi oleh karcis yang masuk walaupun yang namanya kolam renang mutlak harus ada obat yang ditaburkan pada setiap kolam, karcis 3 ribu untuk anak-anak dan 5 ribu untuk dewasa," jelasnya.
Setiap kolam renang sebut Munawar, kalau tidak diberikan obat maka lama kelamaan akan tumbuh lumut. Setiap hari obat yang diberikan terhadap 3 kolam ini mencapai 3 sampai 4 kg dengan harga 50 ribu perkilogram nya. Artinya hanya 150 ribu sampai 200 ribu yang dibutuhkan perhari untuk kolamnya.
Sementara kalau dihitung hasil kunjungan wisatawan yang bisa didapatkan dari kolamnya pada hari-hari sepi dan hari libur bisa mencapai Puluhan juta rupiah perbulan. "Dihari biasa bisa mendapatkan 400 ribu sampai 600 ribu setiap harinya, Tapi dihari libur hasil yang didapatkan mencapai 3 sampai 4 juta perminggu,"jelasnya.
Dengan adanya Kolam renang tersebut saat ini Ia, sudah bisa merekrut pekerja puluhan orang yang dimulai dari pengerjaan pembangunan, tukang jaga karcis semuanya di ambil dari masyarakat sekitar. Pemuda-pemuda di sini pekerja tetapnya, yang sudah bekerja dari proses pembuatan selama 4 tahun ini 40 orang, dan kolam yang sudah disiapkan berjumlah 3 kolam. "Satu kolam untuk anak-anak TK yang satu kolam untuk anak SD dan satu kolam lagi untuk umum.Pembuatan kolam ini tidak pakai arsitek, saya sendiri yang desain,"jelasnya.
Kedepan sebut Munawar untuk pengembangan kolam itu, akan dilengkapi dengan wisata kuliner berbentuk lesehan dan tempat tongkrongaan. Karena tidak bisa tempat orang makan dan orang mandi dicampur. Ia, optimis dengan apa yang dibangunnya sebab suasana tempatnya begitu nyaman dikunjungi dan jauh dari keramaian menjadikan tempat itu akan banyak didangani. "Alam masih Asri berada di tengah persawahan. pokoknya masih alami sudah,"jelasnya.